GNN.COM, BRUSSEL – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di kantor pusat Uni Eropa, Gedung Berlaymont, Brussel, dalam sebuah pertemuan penting yang menandai babak baru hubungan Indonesia–Uni Eropa.
Dalam kunjungan ini, kedua pemimpin mengumumkan pencapaian bersejarah: kesepakatan prinsip atas Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), sebuah perjanjian perdagangan bebas yang telah dirundingkan selama satu dekade.
Presiden Prabowo tiba di Berlaymont pukul 12.30 waktu setempat dan disambut langsung oleh Presiden Ursula. Setelah sesi foto bersama, keduanya memulai pertemuan resmi di lantai 13 gedung Berlaymont, didampingi jajaran pejabat tinggi dari masing-masing pihak.
Delegasi Indonesia antara lain terdiri dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Dubes RI untuk Belgia Andri Hadi.
“Hari ini kami telah mencapai sebuah terobosan. Setelah 10 tahun negosiasi, kami menyepakati perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak,” ujar Presiden Prabowo dalam konferensi pers bersama usai pertemuan.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyambut antusias kesepakatan ini dan menekankan pentingnya kemitraan strategis Uni Eropa–Indonesia ke depan. “Kita adalah dua demokrasi yang dinamis dan menjunjung keberagaman. Kesepakatan ini adalah refleksi dari nilai dan cita-cita yang kita bagi bersama,” ujarnya.
Kesepakatan IEU-CEPA membuka jalan bagi peningkatan akses pasar, kerja sama investasi, serta kolaborasi yang lebih erat dalam bidang keberlanjutan, teknologi, dan rantai pasok global.
Pertemuan ini menjadi tonggak baru dalam hubungan bilateral, sekaligus menunjukkan komitmen kuat kedua pihak untuk terus memperkuat kerja sama berbasis saling percaya dan saling menguntungkan.
Penulis : A Hidayat













