JAKARTA, GNN.com – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi daerah yang terdampak bencana alam mengalami kesulitan pangan. Menurutnya, hal tersebut harus ditopang oleh kesiapan cadangan pangan nasional serta kemampuan pemerintah pusat dalam menyalurkan bantuan pangan secara cepat dan mencukupi ke wilayah terdampak.
Berkaca pada bencana yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa bencana menjadi pengingat pentingnya kemandirian pangan hingga ke tingkat desa.
Ia menyatakan rasa syukur karena di tengah badai dan bencana, ketersediaan pangan tetap terjaga. Bahkan, berdasarkan laporan Menteri Pertanian, pemerintah pusat mampu mengirimkan bantuan pangan hingga tiga kali lipat dari kebutuhan normal ke daerah terdampak. Oleh karena itu, Presiden menegaskan tidak ada alasan bagi wilayah terdampak bencana untuk mengalami krisis pangan atau merasa khawatir.
Pemerintah juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan setiap desa, kecamatan, dan kabupaten agar mampu bertahan saat terjadi gangguan, termasuk terputusnya komunikasi dan distribusi akibat bencana. Penguatan kembali konsep lumbung pangan dinilai menjadi langkah strategis, mulai dari lumbung desa hingga lumbung nasional, sejalan dengan upaya mendorong swasembada pangan di setiap daerah.
Kementerian Pertanian telah menjalankan berbagai program pengembangan sumber pangan di seluruh kabupaten dengan menyesuaikan potensi wilayah masing-masing, seperti beras, jagung, sagu, dan singkong. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan antarwilayah.
Pemerintah juga menyoroti tantangan logistik akibat kondisi geografis Indonesia yang luas. Ketergantungan distribusi antarwilayah berpotensi meningkatkan biaya dan harga pangan, sehingga swasembada pangan lokal dipandang sebagai solusi jangka panjang untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga.
Dengan berbagai langkah tersebut, pemerintah optimistis ketahanan pangan nasional tetap terjaga, bahkan dalam situasi darurat dan bencana alam. Presiden Prabowo menegaskan bahwa kondisi alam mendorong setiap daerah untuk mengejar swasembada pangan sebagai kunci keberlangsungan bangsa.
(Red)













