Warga Sumlili Minta Bupati Tegas Terhadap Oknum Yang Diduga Bermain Bansos

oleh -28 Dilihat

GNN.COM, KUPANG – Penyaluran bantuan sosial (bansos) beras dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Sumlili, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, menuai protes dari warga. Mereka menilai daftar penerima yang dikirim dari pemerintah desa ke kantor pos tidak tepat sasaran, bahkan diduga menguntungkan pihak yang sudah tergolong mampu.

Seorang warga mengungkapkan, data penerima bansos berasal dari Kementerian Sosial di Jakarta, lalu diverifikasi oleh pemerintah desa sebelum dikirim ke kantor pos. “Nama-nama itu sudah ditandatangani oleh kepala desa, camat, dan pihak terkait. Tapi yang jadi masalah, ada yang tergolong mampu justru menerima, sementara warga miskin malah tidak dapat,” ujarnya.

BACA JUGA :  Mendagri Lantik Halilul Khairi sebagai Rektor IPDN

Warga juga menyoroti adanya penerima dari kalangan aparatur desa, pensiunan PNS, bahkan istri kepala desa yang mendapatkan bantuan beras dan program keluarga harapan (PKH). “Rumahnya seperti istana, tapi masih dapat bansos. Sementara kami yang penghasilan pas-pasan malah dicoret dari daftar,” keluhnya.

Kekecewaan warga semakin memuncak ketika mereka menilai kedatangan Kepala Dinas Sosial belum memberikan solusi. Pertanyaan yang diajukan warga terkait transparansi data penerima disebut sebagai provokatif. “Kami minta data penerima ditampilkan, tapi tidak direspons. Justru pertanyaan kami dianggap memprovokasi,” kata seorang warga lain.

Selain itu, warga menuding penyaluran bansos beras tidak merata. Ada yang menerima 10 kilogram, 20 kilogram, bahkan ada penyaluran tambahan di malam hari kepada penerima tertentu. Laporan warga soal ketidaksesuaian ini disebut belum mendapat tanggapan memadai.

BACA JUGA :  Polsek Cikoneng Bantu Salurkan Bansos ke Warga Nasol

Masyarakat mendesak Bupati Kupang turun tangan menindaklanjuti persoalan ini. “Kami hanya ingin keadilan. Jangan sampai bansos yang seharusnya untuk warga tidak mampu justru jatuh ke tangan orang yang sudah berkecukupan,” tegas warga.

Hingga berita ini diturunkan, pihak pemerintah desa dan Dinas Sosial belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan penyaluran bansos yang tidak tepat sasaran di Desa Sumlili.(Rjb)

Penulis : Arifin Z

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *