GNN.COM, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin rapat terbatas bersama jajaran Menteri Kabinet Merah Putih bidang perekonomian di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/7). Rapat tersebut membahas perkembangan pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tengah berlangsung di DPR.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa Presiden memberikan arahan strategis terkait reformasi fiskal, optimalisasi belanja negara, dan pengendalian defisit yang tetap terjaga demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Arahan Bapak Presiden sudah sangat lengkap. Reform di sisi penerimaan negara tetap dilakukan agar penerimaan memadai, sementara belanja difokuskan pada program-program penting,” ujar Menkeu dalam keterangan pers usai rapat.
Menurut Sri Mulyani, Presiden Prabowo menaruh perhatian besar pada upaya menjaga defisit anggaran di level sehat serta memastikan APBN tetap menjadi instrumen penopang pertumbuhan ekonomi, termasuk melalui kebijakan counter-cyclical yang tepat.
Beliau mengatakan, jika APBN dapat dirancang untuk membangun kepercayaan pasar, maka perekonomian bisa terus berjalan dan stabil,” jelasnya.
Selain fiskal, Presiden juga menekankan pentingnya deregulasi untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mendorong investasi.
Bapak Presiden menekankan perlunya perbaikan berbagai regulasi agar dunia usaha, investasi, dan perdagangan bisa lebih berkembang. Ini termasuk dorongan terhadap Danantara serta tata kelola yang baik,” tambah Menkeu.
Menkeu juga menyebutkan bahwa seluruh hasil pembahasan APBN akan disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo dalam pidato kenegaraan di Sidang Paripurna DPR pada 15 Agustus 2025.
Jadi, tunggu arahan lengkap dari Presiden pada 15 Agustus mendatang,” tutupnya.
Penulis : A Hidayat