GNN.com – Pemerintah Kabupaten Bekasi bersama unsur Forkopimda sedang melaksanakan Rencana Aksi Daerah Tanggap Darurat Bencana Kekeringan Tahun 2024 di beberapa titik lokasi.
Salah satu di antaranya adalah melakukan normalisasi di aliran sungai yang terletak di Kampung Teluk Bango RT 03 RW 01, Desa Karangharja, Kecamatan Pebayuran, pada Sabtu (31/08/2024).
Rencana aksi ini dilakukan setelah Pemkab Bekasi mengumumkan status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan selama 14 hari ke depan, dari tanggal 30 Agustus hingga 12 September 2024.
Camat Pebayuran, Hasyim Adnan Adha menjelaskan bahwa kegiatan normalisasi dimulai berdasarkan laporan dari warga tentang kondisi perairan yang mendesak, khususnya terkait aliran air yang belum mencapai titik BKG 38 di Desa Karangharja.
Upaya normalisasi saluran irigasi sekunder yang dilakukan Pemkab Bekasi bertujuan untuk mengatasi masalah kekeringan dan potensi gagal panen di wilayah Desa Karangharja, Kecamatan Pebayuran.
“Hari ini Pemkab Bekasi merespon dengan cepat dengan mengirimkan satu unit alat berat dan tim kebersihan untuk normalisasi saluran irigasi dari BKG 3 sampai BKG 38, sehingga air dapat mengairi lahan pertanian seluas hampir 360 hektar di Desa Karangharja,” ujarnya.
Selain Desa Karangharja, Pemkab Bekasi juga sedang melakukan normalisasi saluran irigasi sekunder sepanjang 17 kilometer yang melintasi beberapa desa di Kecamatan Pebayuran, seperti Desa Karangsegar, Desa Sumberurip, Desa Sumbersari, Desa Sumbereja, Desa Karanghaur, Desa Kertajaya, dan Desa Bantarjaya.
Menurutnya, normalisasi ini sangat penting mengingat lahan di Desa Karangharja sudah dalam tahap siap tanam.
Jika tidak segera mendapatkan pasokan air dalam waktu singkat, akan mengancam produktivitas lahan pertanian sebesar 360 hektar yang telah dipersiapkan untuk penanaman padi tahun ini.
Dengan normalisasi ini diharapkan suplai air ke lahan pertanian seluas 360 hektar di Desa Karangharja dan sekitarnya dapat terjamin, serta dapat mencegah ancaman kekeringan dan gagal panen.
“Dengan dilaksanakannya normalisasi ini, diharapkan air bisa mencapai lokasi BKG 38 sehingga dapat mengairi sawah-sawah, tidak hanya di ujung Desa Karangharja tapi juga di daerah Cabangbungin,” tambahnya.
(Red)