BI dan KADIN Perkuat Jejaring Usaha Jatim–NTT, Komitmen Investasi Capai Miliaran Rupiah

oleh -26 Dilihat

GNN.COM, SURABAYA – Bank Indonesia bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur mempertemukan 97 pelaku usaha dalam Forum Bisnis Investasi dan Perdagangan di Surabaya, Senin (28/7). Kegiatan ini bertujuan membuka akses pasar dan memperkuat kemitraan antara dua provinsi melalui perdagangan dan investasi.

Kepala BI Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, menyebut forum ini menjadi momentum penguatan sinergi antarwilayah. “NTT dan Jatim telah menjalin kemitraan yang baik. Penguatan ini diharapkan mendorong produktivitas ekonomi, hilirisasi SDA, dan peningkatan kapabilitas SDM,” ujarnya.

Senada, Kepala BI Jawa Timur, Ibrahim, menambahkan bahwa sinergi antarpihak akan terus dijaga demi mendukung pertumbuhan investasi dan menjaga stabilitas inflasi daerah.

BACA JUGA :  Hadiri 'Harmony of Tradition: The Wonders of Saudi Arabia and Indonesia', Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Indonesia - Arab Saudi

Dari forum ini, tercatat empat nota kesepahaman ditandatangani, antara lain untuk pengembangan budidaya jagung seluas 1.000 hektare di Kabupaten Kupang serta peternakan ayam petelur dan pedaging. Kedua proyek ini juga mendukung program prioritas nasional.

Kemitraan juga diperluas melalui kerja sama peningkatan kapasitas pelaku usaha NTT oleh Kadin Institute Jawa Timur dan Universitas Ciputra dengan Kadin NTT. Selain itu, buyer dari Jatim menandatangani Letter of Intent senilai lebih dari Rp3 miliar untuk komoditas unggulan NTT seperti kopi, rumput laut, daging olahan, dan wastra tenun.

Bank Indonesia NTT bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTT turut mendorong kerja sama business matching untuk pemenuhan pasokan ayam ras dari pelaku usaha Jatim ke NTT.

BACA JUGA :  Mendagri: Potensi Zakat Indonesia Luar Biasa, Perlu Optimalisasi di Daerah

Forum ini diharapkan memperluas jejaring pelaku usaha, membuka peluang investasi, serta memperkuat peran UMKM sebagai penggerak utama ekonomi daerah.

Penulis : Arifin Z

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *