Bangga Mewakili NTT Dalam Event Nasional, Simak Penuturan Frids Wawo Lado

oleh -184 Dilihat

GNN.COM, JAKARTA — Masyarakat Asta Cita Indonesia (MACI) mengutus Frids Wawo Lado, perwakilan dari Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Training of Trainers (ToT) Juru Bicara Infrastruktur yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kamis (07/08/2025).

Pelatihan ini menjadi bagian dari strategi MACI memperkuat jaringan juru bicara di 38 provinsi, guna mengawal komunikasi publik pembangunan infrastruktur nasional menuju visi Indonesia Emas 2045.

Dengan pelatihan ini, diharapkan akan lahir juru bicara infrastruktur yang kompeten dan mampu menjadi garda depan dalam menyampaikan capaian, tantangan, serta arah pembangunan nasional kepada publik dengan jernih dan kredibel.

Frids Wawo Lado menyampaikan rasa bangganya dapat mewakili NTT dalam kegiatan ini.

Ia menilai pelatihan tersebut merupakan bekal penting bagi dirinya untuk membawa narasi pembangunan yang positif dan faktual di daerahnya.

“Saya berterima kasih kepada MACI atas kepercayaan ini. Pelatihan ini membuka wawasan saya tentang bagaimana menjadi juru bicara infrastruktur yang tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membangun kepercayaan publik,” ujar Frids saat dihubungi wartawan, Jumat (08/08/2025) pagi.

Ia menegaskan, sebagai juru bicara di tingkat provinsi, tugasnya tidak hanya menyebarkan pesan pemerintah, tetapi juga menyerap aspirasi masyarakat untuk kemudian menyampaikannya kepada pemangku kebijakan.

BACA JUGA :  Ibu Selvi Gibran Apresiasi Produk Kreatif UMKM NTB

Menurut Frids, NTT memiliki potensi besar di sektor infrastruktur, mulai dari konektivitas antarwilayah, pembangunan jalan dan jembatan, hingga fasilitas publik yang menunjang perekonomian daerah. Namun, tantangan geografis dan keterbatasan sumber daya membuat peran komunikasi publik menjadi krusial.

“Saya akan berupaya mengawal setiap informasi pembangunan di NTT agar masyarakat mendapatkan gambaran yang jelas dan benar. Prinsipnya, rakyat harus tahu arah dan manfaat pembangunan yang sedang berjalan,” katanya.

Frids juga menilai semangat yang diusung MACI, yakni “Tuhan Maha Tahu, Rakyat Harus Diberi Tahu”, menjadi pegangan dalam menjalankan tugasnya.

Ia berharap, melalui jaringan juru bicara yang dibentuk MACI, informasi pembangunan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat di pelosok NTT.

Dengan bekal dari pelatihan ini, Frids optimistis dapat berkontribusi dalam menghubungkan visi besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dengan realitas pembangunan di daerah, serta memperkuat peran masyarakat sebagai mitra aktif pemerintah dalam membangun NTT.

Untuk diketahui, dalam upaya memperkuat orkestrasi komunikasi pembangunan nasional di sektor infrastruktur, Masyarakat Asta Cita Indonesia (MACI) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Training of Trainers (ToT) Juru Bicara Infrastruktur, bertempat di Kantor Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kamis (07/08/2025).

BACA JUGA :  Panitia: Anniversary ke 6 FWJ Indonesia Bertema Songsong Indonesia Emas

Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi komunikasi publik dalam rangka mendukung visi besar Indonesia Emas 2045.

Ketua MACI, Muh Zulfikar Suhardi, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan saja pelatihan teknis, melainkan merupakan bagian dari agenda strategis nasional yang jauh lebih besar.

“Pembangunan infrastruktur bukan hanya proyek fisik. Ia adalah strategi politik dan sosial yang menjawab ketimpangan, memperkuat konektivitas nasional, dan membuka peluang ekonomi di seluruh penjuru negeri,” tegas Zulfikar dalam sambutannya di hadapan para peserta bimtek.

Ia juga menambahkan bahwa dalam kerangka Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, infrastruktur menjadi elemen fundamental yang tidak hanya menuntut pembangunan fisik, tetapi juga narasi publik yang kuat dan berkelanjutan.

Melalui program ini, MACI mendorong lahirnya para Juru Bicara Infrastruktur yang mampu menyampaikan informasi pembangunan secara presisi dan menjangkau masyarakat luas.

Sementara itu, Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang membuka secara resmi kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif MACI.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan Bimbingan Teknis Training of Trainer, Juru Bicara Infrastruktur yang diinisiasi oleh Masyarakat Asta Cita Indonesia (MACI). Inisiatif ini dipimpin oleh Bung Muhammad Zulfikar Suhardi. Saya juga turut mengapresiasi langkah ini sebagai upaya membangun komunikasi publik yang lebih kuat dan berkualitas dalam menyampaikan program pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto,” ujar AHY.

BACA JUGA :  Sambut HUT RI, PPN Kejawanan Perkenalkan Kepala TU Baru Udin Casrudin S.E., M.M

Lebih lanjut, AHY menjelaskan bahwa komunikasi publik adalah bagian yang tak terpisahkan dari kebijakan publik.

Menurutnya, komunikasi bisa berlangsung di mana saja, mulai dari interaksi tatap muka, ruang digital lintas platform, hingga obrolan santai di warung kopi.

“Komunikasi publik dan kebijakan publik adalah satu kesatuan yang saling menguatkan,” tegas AHY.

Para peserta bimtek juga mendapatkan materi dari sejumlah menteri terkait serta para profesional di bidang komunikasi dan infrastruktur.

Tujuannya adalah membentuk para juru bicara yang tidak hanya andal dalam menyampaikan pesan, tetapi juga mampu menjadi duta pembangunan di tengah masyarakat.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Untuk mewujudkan visi besar seperti Asta Cita, dibutuhkan peran aktif masyarakat sebagai ambassador yang mampu menyuarakan kebenaran, mendengarkan aspirasi rakyat, dan menjaga kepercayaan publik,” lanjut AHY.

Menutup sambutannya, AHY memberikan semangat kepada seluruh peserta.

“Selamat menjalankan bimtek ini! Semoga bisa menambah ilmu, pengetahuan dan pengalaman baru untuk menjadi ambassador yang baik!” pungkasnya.

Penulis : Arifin Z

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *