Muhaimin Iskandar dari Cirebon: Pesantren Kunci Pembebasan dari Kemiskinan!

oleh -42 Dilihat
filter: 0; fileterIntensity: 0.0; filterMask: 0; brp_mask:0; brp_del_th:null; brp_del_sen:null; delta:null; module: photo;hw-remosaic: false;touch: (-1.0, -1.0);sceneMode: 8;cct_value: 0;AI_Scene: (-1, -1);aec_lux: 0.0;aec_lux_index: 0;albedo: ;confidence: ;motionLevel: -1;weatherinfo: null;temperature: 48;

GNN.COM, CIREBON – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia (Menko PM RI), Dr. (HC) Drs. A. Muhaimin Iskandar, M.Si., menegaskan bahwa pesantren memiliki peran strategis sebagai lokomotif pemberdayaan rakyat dan pengentasan kemiskinan.

Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri kegiatan Rembug Warga di Pondok Pesantren Gedongan, Cirebon, Kamis (17/7), dalam rangka implementasi Instruksi Presiden (Inpres) No. 8 Tahun 2025 tentang percepatan pengentasan kemiskinan.

Pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tetapi juga bisa menjadi motor penggerak ekonomi rakyat, pusat transformasi digital, dan ruang tumbuhnya inovasi sosial,” tegas Muhaimin di hadapan para kiai, pengasuh pondok, dan tokoh masyarakat yang hadir.

Dorong Ekonomi Digital dan Pembiayaan Syariah

BACA JUGA :  Seskab dan Mensos Tinjau SRMP 10 Cibinong, Dukung Pendidikan Inklusif

Dalam sambutannya, Menko PM mendorong agar pesantren terlibat aktif dalam ekosistem ekonomi digital dan kewirausahaan komunitas. Ia menekankan pentingnya:

Konektivitas digital, Akses pembiayaan syariah, dan

Pelatihan keterampilan sebagai fondasi pemberdayaan pesantren yang berkelanjutan.

Aspirasi Masyarakat Mengemuka

Suasana Rembug Warga berlangsung hangat dan interaktif. Berbagai aspirasi dan kebutuhan masyarakat disampaikan langsung, terutama terkait kesejahteraan pengajar dan relawan pesantren.

Permintaan khusus disampaikan oleh perwakilan komunitas buruh, tani, dan nelayan (BTN) dari Pesantren Gedongan, yang dikenal sebagai Pesantren Nasional Indonesia Inklusif (PNIi).

Kami mohon dukungan khusus bagi Ponpes Gedongan, terutama dalam peningkatan kesejahteraan para pengajar yang selama ini masih jauh dari layak,” ujar perwakilan komunitas BTN yang selama ini aktif mengadvokasi secara sukarela.

BACA JUGA :  Jokowi Singgung Ijazah di Reuni Kehutanan UGM: “Eh, Jangan Senang Dulu Lho”

Menanggapi hal ini, Menko PM menegaskan bahwa pemerintah hadir bukan hanya untuk melihat, tetapi untuk mendengar dan bertindak bersama rakyat.

Ini bukan sekadar kunjungan, tapi bagian dari kerja nyata membangun kekuatan dari bawah. Pemerintah hadir untuk mendengar dan bertindak bersama,” tandasnya.

Seruan Kebangkitan dari Cirebon

Menutup pidatonya, Muhaimin menyampaikan seruan yang membakar semangat kebangsaan dari akar rumput.

Mari kita rebut kembali kejayaan Cirebon!” serunya lantang disambut tepuk tangan peserta.

Penulis: A. Hidayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *